PERSEPSI
MASYARAKAT TENTANG ARBORETUM FAKULTAS KEHUTANAN UGM
Oleh
:
Devita
Meisella I , Novita Kristanti , dan Widyastika Anggi R.
ABSTRACT
Arboretum derived from the word
arbor means tree, and retum which means place. Faculty of Forestry Arboretum
property is located in the central business district and education lead to many
perceptions of various circles of society. Based on the results of a
questionnaire given to the respondents selected by purposive sampling method,
the positive impact of the existence of the Arboretum as a CO2 absorber to
reduce the amount of CO2 that can cause Global Warming, as objects in the
interests of research and education activities, as well as air. Another benefit
may be perceived as noise cancellation and transportation resources
(fertilizers, fuel wood, soil). The negative impacts that affect the respondent
is causing the smell, especially after the rain stopped, Dirty, interfere with
the activity and noise caused by the presence of birds. Therefore, it appears
the various suggestions for further management of the arboretum include a
reduction in bird populations in order to reduce the unpleasant smell.
Pengindahan, cleaning and maintenance intensive. Moreover, it can also by the
addition of flora to preserve a particular type.
Keyword : Arboretum . Perception , Society , Faculty
of Forestry
ABSTRAK
Arboretum berasal dari kata arbor yang berarti pohon, dan retum yang berarti tempat. Arboretum
milik Fakultas Kehutanan UGM terletak di
tengah kawasan bisnis dan pendidikan menimbulkan banyak persepsi dari berbagai
kalangan masyarakat . Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada
responden terpilih dengan metode purposive
sampling, dampak positif dari keberadaan Arboretum yaitu sebagai penyerap
CO2 guna mengurangi produksi CO2 yang dapat menyebabkan Global Warming, sebagai objek dalam
kepentingan kegiatan penelitian maupun pendidikan, serta sebagai penyejuk.
Manfaat lain dapat dirasakan seperti peredam kebisingan sarana transportasi dan
sumber daya ( pupuk , kayu bakar , tanah ). Adapun dampak negatif yang
berpengaruh terhadap responden adalah menimbulkan bau terutama setelah hujan
reda, Kotor, mengganggu aktivitas dan kebisingan akibat keberadaan burung. Oleh
karena itu, muncul berbagai saran untuk pengelolaan arboretum lebih lanjut
antara lain pengurangan populasi burung supaya mengurangi bau yang tidak sedap.
Pengindahan, pembersihan dan perawatan secara intensif. Selain itu dapat juga
dengan penambahan jenis flora untuk melestarikan jenis tertentu.
Kata Kunci : Arboretum , Persepsi ,
Masyarakat , Fakultas Kehutanan UGM
PENDAHULUAN
Hutan
menjadi penyangga kehidupan karena penghasil oksigen dari proses fotosintesis
tanaman. Seiring berjalannya waktu manusia mulai sadar akan pentingnya hutan
akibat dampak negatif yang telah ditimbulkan khususnya masalah global warming.
Manusia mulai melakukan penelitian untuk mengenal hutan lebih dalam sehingga
mereka memahami cara mengelola hutan dengan baik. Salah satu wujud nyata yang
ada sekarang yaitu dengan menciptakan
hutan mini atau arboretum di kawasan kota.
Dalam bahasa latin, Arboretum berasal
dari kata arbor yang berarti pohon,
dan retum yang berarti tempat. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arboretum dapat diartikan sebagai tempat
berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau
pendidikan. Melihat dari definisi, secara umum arboretum memiliki kegunaan
sebagai tempat mengkoleksi berbagai jenis pohon. Di KBBI sendiri dijabarkan
bahwa arboretum dirancang dengan tujuan penelitian dan pendidikan. Namun lebih
dari itu, arboretum bisa disiasati untuk memiliki fungsi yang lain. Arboretum
sangat layak untuk dijadikan objek wisata edukatif karena di dalamnya para
pengunjung dapat mempelajari beraneka ragam spesies flora bahkan fauna yang
terdapat di dalam arboretum itu. Selain itu, arsitektur yang artistik dan estetik
dari sebuah arboretum dapat dijadikan semacam tempat bernilai positif dan bersifat
membangun, yang layak memiliki beribu fungsi dalam hal penggunaannya.
Di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, khususnya Fakultas Kehutanan membentang areal Arboretum seluas 0,9 hektar
atau kurang lebih 9000 meter persegi. Hutan ini terletak di sudut perempatan
antara Universitas Gadjah Mada dengan wilayah Jalan Kaliurang Yogyakarta, tepat
di depan Selokan Mataram. Jika dikaji Arboretum memiliki arti yang berbeda bagi
setiap kelompok masyarakat di lingkungan Arboretum fakultas kehutanan UGM.
Mulai dari mahasiswa, staff Universitas Gadjah Mada, dan masyarakat
sekitar.
TUJUAN
1. Mengetahui
persepsi masyarakat dari berbagai kalangan.
2. Mengetahui
dampak positif dan negatif dari keberadaan Arboretum.
3. Mengetahui
tindak lanjut pengelolaan arboretum terhadap dampak yang ditimbulkan.
METODE
PELAKSANAAN
a. Lokasi
dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di kawasan Arboretum
Fakultas Kehutanan UGM yang terletak di sudut perempatan antara Universitas Gadjah
Mada dengan wilayah Jalan Kaliurang KM 4,5 Yogyakarta, tepat di depan Selokan
Mataram dan dilaksanakan pada 28 Oktober – 3 November 2012.
b. Alat
Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat
tulis, lembar kuisioner, dan tape recorder sebagai alat bantu dalam penyimpanan
informasi dengan wawancara.
c. Metode
Penelitian dan Analisis Data
Metode penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling dimana responden dipilih secara langsung oleh peneliti. Responden
yang diambil sebagai sample adalah 100 orang yang terdiri dari 70 orang
mahasiswa, 15 orang masyarakat luar dan
15 orang karyawan sekitar Arboretum Fakultas Kehutanan UGM.
d. Pelaksanaan
Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan
membagikan kuisioner kepada masyarakat yang terpilih sebagai responden dengan
menggunakan metode open ended dan close ended . Open ended menitikberatkan responden
untuk meberikan jawaban bebas terarah, sedangkan close ended responden hanya disediakan 2 jawaban alternatif
dan memilih satu diantaranya.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
a. HASIL
Dari
hasil kuisioner yang telah dibagikan, diperoleh data sebagai berikut.
No
|
Manfaat Positive
|
Jumlah Responden
|
Persentase
|
1
|
Penyejuk
|
63
|
26%
|
2
|
Peredam
|
29
|
12%
|
3
|
lahan Bermain
|
3
|
1%
|
4
|
Penyerap CO2
|
76
|
31%
|
5
|
Obyek Penelitian
|
61
|
25%
|
6
|
Sumber daya
|
12
|
5%
|
No
|
Dampak Negative
|
Jumlah
|
Presentase
|
1
|
Bau
|
100
|
69%
|
2
|
Berisik
|
2
|
1%
|
3
|
Kotor
|
38
|
26%
|
4
|
Mengganggu Aktivitas
|
5
|
4%
|
b. PEMBAHASAN
Arboretum yang berada di kawasan
Fakultas Kehutanan UGM memiliki fungsi dan peranan yang berbeda bagi setiap
kalangan masyarakat seperti mahasiswa, dosen/karyawan, dan masyarakat luar
(pedagang, pendatang, dan warga setempat). Bagi mahasiswa dan dosen/karyawan fakultas
kehutanan UGM itu sendiri dapat memanfaatkan arboretum sebagai lokasi
penelitian dan praktikum dengan intensitas kunjung lebih dari 10 kali. Meskipun
dalam pelaksanaan kegiatan terdapat berbagai kendala yaitu tertimpa jatuhan
ranting ataupun jatuhan kotoran burung, banyak nyamuk, dan bau tidak sedap.
Sedangkan bagi mahasiswa selain dari Fakultas Kehutanan dan masyarakat luar
beranggapan bahwa arboretum hanya sebagai area hijau sebagaimana layaknya hutan
buatan.
Berdasarkan hasil kuisioner yang
diberikan kepada responden terpilih, jumlah responden yang menunjukkan
Arboretum sebagai penyerap CO2 guna mengurangi produksi CO2
yang dapat menyebabkan Global Warming
adalah 31 %, sebagai objek dalam kepentingan kegiatan penelitian maupun
pendidikan adalah 25% oleh sebagian
besar mahasiswa dan dosen Fakultas Kehutanan UGM dan 26 % sebagai penyejuk.
Manfaat lain seperti peredam kebisingan adalah 12 %, sumber daya 5 % ( pupuk , kayu bakar , tanah ) dan
sebagai lahan bermain 1 %. Dampak negative dari keberadaan arboretum menurut
responden adalah menimbulkan bau ( 69%) terutama setelah hujan reda, Kotor (
26%) , mengganggu aktivitas ( 4 %) dan berisik (1 %).
Keberadaan Arboretum di Fakultas
Kehutanan UGM menimbulkan persepsi yang berbeda baik nilai positif maupun
negatif. Oleh karena itu, muncul berbagai saran untuk pengelolaan arboretum
lebih lanjut antara lain pengurangan populasi burung supaya mengurangi bau yang
tidak sedap. Pengindahan, pembersihan dan perawatan secara intensif. Selain itu
dapat juga dengan penambahan jenis flora untuk melestarikan jenis tertentu.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Bagi
kalangan mahasiswa dan dosen/karyawan Fakultas Kehutanan UGM mengasumsikan bahwa
arboretum berperan penting dalam pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan ,
sedangkan bagi kalangan mahasiswa selain fakultas kehutanan dan masyarakat luar
beranggapan arboretum sebagai area hijau sebagaimana layaknya hutan.
2. Dampak
positif :
·
Sebagai penyejuk
·
Peredam kebisingan sarana transportasi
·
Penyerapan CO2 dari polusi
udara
·
Obyek penelitian
·
Penghasil sumber daya ( pupuk, tanah,
dll)
Dampak
negatif :
·
Menimbulkan bau tidak sedap kotoran
burung
·
Menyebabkan kebisingan akibat keberadaan
burung
·
Kotor, mengganggu pemandangan
·
Mengganggu aktivitas
3. Tindak
lanjut pengelolaan Arboretum dapat dilakukan dengan cara pengurangan populasi
burung supaya mengurangi bau yang tidak sedap. Pengindahan, pembersihan dan
perawatan secara intensif. Selain itu dapat juga dengan penambahan jenis flora
untuk melestarikan jenis tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Atkinson
. 1993. Pengantar Psikologi Jilid II
. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Fandeli,
Chafid. 2000. Pengusahaan Ekowisata.
Yogyakarta : Fakultas Kehutanan UGM
Sugiyono.
2004 . Statistika untuk penelitian .
Bandung : Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar